Halaman

Selasa, 31 Mei 2011

Lirik Syiir Tanpo Wathon

Syiir Tanpo Wathon
By KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)



Astaghfirulloh robbal barooyaa
Astaghfirulloh minal khotooyaa
Rabbi zidni ’ilman naafi’ah wa wafiqni ’amalan sholihah
Yaa rosululloh salamun’alaik
Yaa rofiassani wa daaroji
Athfathayyaji rotal alami
Yauuhay laljuu diwal karomi 2x
Ngawithi ingsun nglara syi’irran
Kelawan muji maring pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan 2x
Duh bolo konco prio wanito
Ojo mung ngaji(syare’at bloko)
Gur pinter dongeng, nulis, lan moco
Tembe burine bakal sangsoro 2x
Akeh kang apal qur’an haditsse
Seneng ngafirke (marang liyane)
Kafire dewe gak digaktekke
Yen isih kotor ati akalle 2x
Gampang kabuju’
Nafsu angkoro ing pepaesse gebbyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto 2x
Ayo sedulur
Jo nglalekake wajibe ngaji sak pranatane
Gumendelake iman tauhidte
Bagusse sangu mulyo matine 2x
Kang aran sholeh
Bagus atine kerono mapan sangu ilmune
Lagu thorekot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane 2x
Al-qur’an qodim
wahyu minulyo tanpo dinulis (biso diwoco)
Iku wejangan guru was kitho
Den tancep ake ing jerro dodo 2x
Kumantil ati lan pikiran merasuk ing badan (kabeh jerroan)
Mukjizat rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjingi iman 2x
Kelawan Alloh kang moho suci
Kudhu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhoi
Dzikir lan shuluk jo’ nganthi lali 2x
Urippe ayem
Rumongso aman dununge rosso tondo yen iman
Sabar nerimo najan pas-pasan
Kabeh dinakdir sangking pengeran 2x
Kelawan konco dulur lan tonggo kang podo rukun ojo disio
Iku sunnahe rosul kang mulyo
Nabi muhammad panutan kitho 2x
Ayo ngelakoni sekabehani
Alloh kang bakal ngangkat drajati
(Senajan ashor toto dhohire)
Ananging mulyo maqom drajati 2x
Balastro ing pungkasani orak kessasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh suwargo manggone
uduk mayyitte ugo ulesse 2x
Yaa rosululalloh salamun’alaik
Yaa rofiassa ni wa daaroji
Athfathayyaji rotal ’alami
Yauuhay laljuu diwal karomi 2x
Al–Fatihah.....

Sabtu, 21 Mei 2011

Cara Membuat Antena Penguat Signal (WIFI,3G GSM/CDMA)



Peralatan & Cara pembelian :
  1.  Pipa PVC 3"(9 cm) Bisa dibeli ditoko bangunan terdekat , harga per meter nya Rp 20.000 s/d Rp 30.000 , yang kita butuhkan hanya 30cm.
  2. Alumunium Foil , kalo saya beli sih di borma deket rumah. harga Rp 30.000 per gulung , bisa dipakai untuk membuat antena ini 10 buah.
  3. Lem (perekat) ,saya disini menggunakan lem paralon (sisa betulin pompa air dirumah)
Perlengkapan :
  1. Gergaji paralon ( kalo saya minta potong langsung 30cm di toko bangunannya.)
  2. Gunting
  3. Penggaris
  4. Obeng ( disini saya pakai untuk memberi lubang pada pipa pvc dengan cara dipanaskan obengnya )

Langkah-langkah pembuatan :
  1. Gergaji pipa pvc sepanjang 30cm 
  2. Berilah lubang pada Pipa pvc dengan jarak 4cm dari ujung pipa, besar lubang disesuaikan dengan ujung konektor USB.
  3. Potonglah alumunium foil sesuai dengan panjang pipa pvc (sehingga pipa pvc seluruhnya terlapisi alumunium foil)
  4. Tempelkan alumunium foil tersebut ke pipa pvc(seperti gambar diatas)
Cukup mudah kan ???

Cara pemakaiannya :
  1. Pasangkan USB Modem pada Pipa PVC yang kita buat tadi (seperti contoh gambar dibawah ini)
Cara setting :

Perhatikan gambar diatas, pada lingkarang kuning adalah BTS di daerah rumah saya.. nah.. arahkan antena tersebut ke arah BTS. dah buktikan hasil signalnya..

Selasa, 10 Mei 2011

POLIGAMI

POLIGAMI
Dipandang dari kehidupan sosial , Poligami adalah praktik pernikahan yang memperbolehkan seorang suami mempunyai istri lebih dari satu orang. Praktik poligami di perbolehkan dan halal untuk dilakukan walaupun banyak kalangan ( terutama kaum wanita ) menolak dengan adanya praktik poligami.

Poligami di lihat dari segi agama islam.
Islam pada dasarnya ‘memperbolehkan’ seorang pria beristri lebih dari satu (poligami). Islam ‘memperbolehkan’ seorang pria beristri hingga empat orang istri dengan syarat sang suami harus dapat berbuat ‘adil’ terhadap seluruh istrinya (Surat an-Nisa ayat 3 ).
Di Indonesia sendiri terdapat hukum yang memperketat aturan poligAMi untuk pegawai negeri, dan sedang dalam wacana untuk diberlakukan kepada publik secara umum. Tunisia adalah contoh negara arab dimana poligami tidak diperbolehkan.
Alasan dibolehkan poligami di awal generasi Islam mengambil ungkapan Muhammad Abduh menurut Faizah adalah
  1. Saat itu jumlah laki-laki lebih sedikit dibandingkan perempuan akibat perang,
  2. Untuk mempercepat penyebaran Islam karena diharapkan dengan menikahi seorang perempuan maka seluruh keluarganya pun memeluk Islam, dan
  3. Mencegah munculnya konflik antar suku.
Syarat terjadinya poligami.
Pada pokoknya pasal 5 UU Perkawinan menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi suami yang akan melakukan poligami, yaitu:
  1. adanya persetujuan dari istri; 
  2. adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka (material); 
  3. adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka (immaterial).
Idealnya, jika syarat-syarat diatas dipenuhi, maka suami dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya. Namun dalam prakteknya, syarat-syarat yang diajukan tersebut tidak sepenuhnya ditaati oleh suami. Sementara tidak ada bentuk kontrol dari pengadilan untuk menjamin syarat itu dijalankan. Bahkan dalam beberapa kasus, meski belum atau tidak ada persetujuan dari istri sebelumnya, poligami bisa dilaksanakan.
Dampak yang umum terjadi terhadap istri yang suaminya berpoligami:
  1. Dampak psikologis: perasaan inferior istri dan menyalahkan diri karena merasa tindakan suaminya berpoligami adalah akibat dari ketidakmampuan dirinya memenuhi kebutuhan biologis suaminya.
  2. Dampak ekonomi rumah tangga: Ketergantungan secara ekonomi kepada suami. Walaupun ada beberapa suami memang dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya, tetapi dalam praktiknya lebih sering ditemukan bahwa suami lebih mementingkan istri muda dan menelantarkan istri dan anak-anaknya terdahulu. Akibatnya istri yang tidak memiliki pekerjaan akan sangat kesulitan menutupi kebutuhan sehari-hari.
  3. Kekerasan terhadap perempuan, baik kekerasan fisik, ekonomi, seksual maupun psikologis. Hal ini umum terjadi pada rumah tangga poligami, walaupun begitu kekerasan juga terjadi pada rumah tangga yang monogami. 
  4. Dampak hukum: Seringnya terjadi nikah di bawah tangan (perkawinan yang tidak dicatatkan pada Kantor Catatan Sipil atau Kantor Urusan Agama), sehingga perkawinan dianggap tidak sah oleh negara, walaupun perkawinan tersebut sah menurut agama. Pihak perempuan akan dirugikan karena konsekuensinya suatu perkawinan dianggap tidak ada, seperti hak waris dan sebagainya.
Seringkali terjadi, para istri yang menerima suaminya berpoligami, akhirnya enggan untuk mengurus segala sesuatu, misalnya tentang nafkah. Hal ini diakibatkan karena istri sudah merasa kehilangan harapan. Atau bisa juga karena istri tidak mengetahui hak-haknya secara jelas.

Sabtu, 04 September 2010

Meditasi Zikir utk Menghilangkan Kebiasaan Buruk

Pernahkah anda mencoba untuk mengubah sebuah kebiasaan, atau menjadi bersemangat untuk memperbaiki diri, hanya untuk mendapatkan bawah sadar anda menolaknya? Terdapat hukum dasar pikiran yang bekerja di sini : apabila alam sadar dan bawah sadar anda saling bertentangan, alam bawah sadar anda akan selalu menang. Ini dinamakan hukum pertentangan. Atau dengan kata lain, apabila imaginasi dan logika saling bertentangan, imajinasilah yang biasanya menang.
Orang biasanya mencoba mengubah kebiasaan mereka melalui tekad yang kuat dan/atau disiplin pribadi. Walau mereka mungkin dapat meyakinkan diri mereka sendiri mengenai langkah-langkah apa saja yang bisa dianggap logis, mereka masih membayangkan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang secara bawah sadar mereka ingin lakukan. Misalnya, perokok yang mencoba berhenti merokok masih membayangkan rasa atau aroma rokok, atau pediet membayangkan betapa lezatnya semangkuk mie ayam dan kemudian bertanya-tanya mengapa mereka bisa tergelincir kembali ke kebiasaan lama.
Logika bekerja pada alam sadar, namun sering kali tidak pada alam bawah sadar. Meditasi atau pemrograman bawah sadar bekerja pada alam bawah sadar.
Meditasi Zikir adalah sebuah prosedur sederhana yang tidak memerlukan biaya atau terlalu merepotkan, namun demikian hasilnya amat meyakinkan. Teknik ini menggabungkan otosugesti dan visualisasi kreatif dalam keadaan pikiran yang amat rileks. Yang perlu dilakukan semata cuma “berleha-leha” dan membayangkan kondisi atau sifat yang diinginkan tersebut telah tercapai bersama dengan kepuasan bathin yang menyertainya. Teknik ini digabungkan pula dengan afirmasi dan otosugesti yang disusun dalam present tense (sudah terjadi) . Di bawah ini adalah beberapa contoh otosugesti yang telah terbukti keampuhannya pada banyak orang. Anda bisa membuat kata-kata anda sendiri yang lebih khusus dan sesuai dengan masalah yang anda hadapi :

Saya terbebas dari rasa takut dan merasa lebih percaya diri.
Apapun yang terjadi, saya tidak pernah kehilangan kesabaran saya.
Saya menghargai diri saya sendiri dan berperilaku secara bermartabat.
Saya mejalani diet dengan taat dan berat badan saya mulai turun.
Merokok hanya untuk orang sakit. Saya berhenti sekarang dan selamanya...
Saya adalah penentu nasib saya sendiri, kapten jiwa saya, nahkoda hidup saya.
Semua rasa sakit saya mulai menghilang dan tak lama lagi akan hilang selamanya.
Semakin hari saya semakin berlimpah dalam banyak hal…

Untuk memahami bagaimana hal ini bekerja, pertama-tama kita harus memahami empat kondisi pikiran. Kita dalam kondisi Beta pada sebagian besar waktu terjaga kita. Otak kita memancarkan gelombang ini (13 gelombang per detik, sering kali jauh di atas itu) pada saat kita berpikir, berargumentasi logis atau terlibat dalam pengambilan keputusan. Pada saat gelombang kita melambat ke bilangan antara 8 dan 13 gelombang per detik, kita memasuki kondisi pikiran Alpha. Gerbang yang memisahkan alam sadar dan bawah sadar kita pun mulai terbuka dan akan menjadi lebih mudah untuk mengakses memori dan gudang penyimpan informasi baru. Kondisi ini pun sering disebut sebagai kondisi meditatif, di mana pikiran dan jasmani menjadi begitu rileks. Kita pun menjadi lebih mudah tersugesti dalam kondisi ini.
Di bawah kedua kondisi sadar di atas adalah Theta (antara 4 dan 8 gelombang per detik), yang merupakan alam mimpi, dan Delta (di bawah 4 gelombang per detik), yang merupakan keadaan tertidur pulas atau ketidaksadaran total. Kita sebenarnya tidak asing lagi dengan kondisi-kondisi ini karena kita harus melewati theta bila kita ingin masuk ke atau keluar dari alam tidur. Demikian pula, kita mesti melewati alpha setiap kali kita jatuh tertidur atau ketika terbangun. Pada saat kita setengah tidur, atau tidur-tidur ayam, hampir pulas tapi belum benar-benar tidur, atau baru saja terjaga tapi belum benar-benar bangun, kita mungkin berada di alpha atau theta.
Di alpha dan theta kata-kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Ini adalah dua area di mana meditasi berfokus. Alam bawah sadar memiliki enam fungsi. Pertama, sebagai bank memori (seperti komputer), kedua, untuk mengatur fungsi-fungsi otonomis (jantung, tekanan darah, dll), ketiga, sebagai pusat emosi, keempat, sebagai pusat imajinasi, kelima, untuk mengendalikan kebiasaan, dan keenam, sebagai dinamo yang mengalirkan energi yang memotivasi kita.
Seperti disebutkan di atas, imajinasi adalah bahasa alam bawah sadar, dan imajinasi nampaknya selalu menang melawan tekad. Seseorang yang tahu bahwa terbang itu aman mungkin akan masih merasa tidak aman, dan orang yang takut kegelapan dapat merinding karena sesuatu yang dia tahu cuma produk imajinasinya.
Lantas, mengapa Meditasi Zikir dapat berhasil? Terdapat enam alasan yang dapat dikategorikan sebagai Aturan Pikiran (Rules of The Mind) :
1. Setiap Pikiran atau gagasan menghasilkan suatu Reaksi Fisik. Pikiran dapat membuat kita sakit atau sehat. Gagasan-gagasan yang memiliki muatan emosional yang kuat hampir selalu mencapai alam bawah sadar, karena ia adalah bagian pikiran yang berfungsi sebagai perasa. Sekali diterima, gagasan-gagasan ini akan menghasilkan reaksi jasmani yang sama secara berulang-ulang. Untuk menghapuskan atau mengubah reaksi fisik yang negatif kita harus mendatangi alam bawah sadar dan mengedit/menghapus gagasan yang bertanggung jawab atas reaksi tersebut.
2. Apa yang diperkirakan atau diharapkan akan Terjadi, cenderung terjadi. Otak dan sistem syaraf kita hanya merespon citra-citra mental, baik yang diciptakan sendiri maupun yang datang dari dunia luar. Citra mental yang terbentuk menjadi cetak biru, dan alam bawah sadar akan menggunakan berbagai cara untuk menjalankan rencana tersebut. Itulah sebabnya mengapa penting artinya untuk mempertahankan kondisi pikiran yang positif, karena Kita menjadi apa yang Kita pikirkan.
3. Imajinasi lebih berkuasa daripada pengetahuan jika berhubungan dengan Pikiran. Ini aturan yang penting diingat dalam Meditasi Zikir. Setiap gagasan yang disertai emosi kuat seperti kemarahan, kebencian, cinta, atau keyakinan politis atau religius biasanya tidak bisa dimodifikasi melalui pemikiran logis. Dengan Meditasi Zikir kita dapat membentuk citra-citra di dalam alam bawah sadar dan dapat membuang, mengubah atau mengganti gagasan-gagasan lama. Ini disebut pula hukum pertentangan seperti yang disinggung pada awal tulisan ini.
4. Gagasan yang saling bertentangan tidak dapat ditampung pada saat bersamaan. Banyak orang yang mencoba menampung gagasan-gagasan yang saling berlawanan sekaligus. Seseorang mungkin percaya akan nilai kejujuran dan mengharapkan anak-anaknya untuk menjadi orang yang jujur, namun pada saat bersamaan dari hari ke hari ia melibatkan diri dalam praktek bisnis yang tidak jujur/curang. Ia bisa saja mencari pembenaran untuk hal ini, namun demikian ia tidak akan dapat lari dari konflik tersebut beserta dampaknya terhadap sistem syarafnya.
5. Sekali sebuah gagasan diterima oleh alam bawah sadar, ia akan menetap di sana sampai diganti oleh gagasan lain. Semakin lama ia dipegang, semakin ia cenderung menjadi kebiasaan yang menetap atau pola pikiran. Beginilah caranya kebiasaan terbentuk, baik yang buruk maupun yang baik.
6. Sebuah gejala yang dipicu oleh emosi cenderung menyebabkan perubahan organik bila dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Kita adalah pikiran di dalam jasmani dan keduanya tak terpisahkan. Oleh karena itu, bila anda terus-menerus stress karena dihantui ketakutan akan kesehatan yang buruk dan tidak henti-hentinya membicarakan hal itu, pada waktunya nanti perubahan organik ke arah yang anda takuti itu akan benar-benar terjadi.
7. Tiap sugesti yang dijalankan akan mengakibatkan perlawanan yang makin lemah terhadap sugesti selanjutnya. Kemenangan kecil akan membawa ke kemenangan besar. Komitmen kecil menuntun ke komitmen besar. Sebuah objek yang bergerak akan terus bergerak, apakah itu mobil yang tengah melaju, emosi, kebiasaan atau suatu keyakinan.
8. Jika berhubungan dengan alam bawah sadar dan fungsinya, semakin besar upaya yang secara sadar dilakukan semakin kuranglah respon bawah sadar. Ini membuktikan mengapa “Tekad yang kuat” itu sebenarnya tidak ada! Bila anda menderita insomnia anda sudah tahu bahwa “Semakin keras usaha anda untuk tidur, semakin anda tidak bisa tidur.” Kuncinya dalam berurusan dengan alam bawah sadar adalah, SANTAI SAJA. Ini artinya anda harus berusaha mengembangkan sikap mental yang positif yang percaya bahwa masalah anda dapat dan pada akhirnya akan teratasi…dengan pertolongan Allah tentunya.

Prosedur sederhana dan aman dari Meditasi Zikir terdiri atas lima komponen: Motivasi, Rileksasi, Konsentrasi, Imajinasi (visualisasi) dan Otosugesti. Dikombinasikan dengan keyakinan dan ekspektasi teknik ini bermanfaat bagi banyak orang untuk memiliki hidup yang lebih baik, lebih sehat dan lebih berarti.
“Kita memiliki di dalam diri kita suatu Daya dengan Kekuatan yang tidak terukur, yang bila kita arahkan dengan cara yang bijak, akan memberikan kita penguasaan atas diri sendiri. Ia memungkinkan kita untuk tidak hanya menghindari penyakit jasmani dan rohani, namun juga untuk hidup dalam Kebahagiaan dan Keberlimpahan.”
"Jika Hati seseorang telah diberi makanan berupa Zikir dan diberi minuman berupa Tafakur (Meditasi) serta bersih dari penyakit duniawi akan terlihat berbagai Keajaiban dan dia akan memperoleh Hikmah." Ibnul Qayyim

Senin, 30 Agustus 2010

Cara Mudah Sembuhkan Diri Sendiri…

Sebelum melakukan teknik visualisi di bawah pastikan anda berada di dalam keadaan tenang, tutup mata dan tarik nafas sedalam-dalamnya dan lepaskan perlahan-lahan selama 3 kali. Bayangkan anda berada di tempat yang membuatkan anda merasa tenang (mungkin di tepi pantai).
Tarik nafas, rasakan dan bayangkan udara yang Anda hirup adalah energi yang membersihkan segala organ-organ dan juga sel-sel di tubuh anda. Lepaskan nafas dan bayangkan segala kerisauan / penyakit keluar bersamaan dengan nafas yang di hembus dalam bentuk asap hitam. Buatlah beberapa kali dan bayangkan tubuh semakin bersinar-sinar dan bertenaga. Bayangkan anda berada dalam keadaan gembira melakukan apa yang anda sukai.
Cara yang keduanya ialah membayangkan bola energi masuk melalui kepala dan secara perlahan-lahan turun ke tapak kaki. Juga bayangkan asap hitam keluar dari tubuh semasa proses ini berlaku.
Teknik di atas biasanya di ajarkan dalam perguruan tenaga dalam dan juga reiki untuk tujuan penyembuhan diri sendiri. Amalkanlah selalu untuk tahap kesehatan yang meyeluruh dan juga seimbang.
Sila ambil perhatian: Jangan bergantung sepenuhnya pada teknik di atas untuk berobat. Kalau sakit, periksakan diri ke doktor. Teknik di atas dapat mempercepatk proses penyembuhan dan lebih menyeluruh dan tidak bermakna bila tidak diperiksakan ke doktor. Sekian harap maklum

Meditasi Pernafasan

Oleh : Upasaka Dhyanasukha
PENDAHULUAN
Banyak diantara kita yang telah mendengar mengenai meditasi, ada yang telah memahami dan melatihnya dengan tekun, ada yang baru mencoba untuk berlatih dan ada pula yang baru sekedar mendengar dan mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Isi buku yang sederhana ini tidak saja berguna bagi mereka yang sekedar ingin mengetahui tetapi justru terutama sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berlatih meditasi dengan sungguh-sungguh.
Dalam jaman modern sekarang ini, yang diwarnai dengan tingkat aktivitas yang tinggi, selalu serba cepat, serba banyak, serba lebih dari yang lain ternyata mempunyai dampak yang kurang baik bagi keadaan batin dan ketenangan hidup kita. Sehingga banyak diantara kita yang hidup dalam keadaan tegang, penuh khawatir, tidak bisa tidur dan mengakibatkan berbagai penyakit seperti sakit lambung, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan lainnya.
Meditasi, sebagai suatu seni untuk menentramkan batin merupakan suatu ilmu yang sudah kuno, yang berakar lebih dari 3000 tahun yang silam pada peradaban awal di lembah sungai Indus, yang sekarang dikenal sebagai India. Walaupun kuni, ternyata meditasi merupakan suatu alternatif yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan berbagai macam obat penenang, dan obat tidur yang umunya mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan yang parah.
Bahkan lebih daripada itu, meditasi yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membuat si pelaksana hidup lebih wajar, lebih tenteram, dan lebih gembira. Ia akan memiliki sikap hidup yang pisitif, lebih toleran, lebih tangguh, dan lebih tabah.
Berbeda dengan berlatih olahraga, latihan meditasi tidak mempunyai suatu target yang harus dicapai, tetapi memerlukan ketekunan yang luar biasa.

PERSIAPAN
Sebelum mulai berlatih, alangkah baiknya bila kita memahami serba sedikit teori dasar bermeditasi.
Berlatih meditasi tidaklah sama dengan olahraga, yang biasanya bertujuan mencapai prestasi tertentu. Di dalam melaksanakan latiha meditasi, tidak ada prestasi yang harus dikejar, tidak ada orang lain yang harus dilampaui pencapaiannya, karena tujuan meditasi adalah mengendalikan pikiran kita sendiri, dengan mengendalikan pikiran kita sendiri maka kita akan menikmati ketenangan yang dalam; kita tidak lagi dikacaukan oleh pikiran yang memang bersifat selalu berubah-ubah setiap saat.
Perlu pula kita pahami, berlatih meditasi pernapasan bukannya hendak mengatur panjang-pendeknya napas, bahkan semua napas harus sewajarnya. Tidak ada usaha untuk menarik napas sepanjang mungkin, atau usaha menahan napas selama mungkin. Semua napas harus sewajarnya dan alamiah, bila napas itu pendek, ya bernapas pendek; bila bernapas panjang dan halus dikenali pula bahwa kita bernapas panjang dan halus.
Dan bila berlatih dengan tekun, lama kelamaan secara otomatis napas kita akan panjang dan halus, tanpa suatu usaha apapun dan hal ini terjadi alamiah.
Makanan
Haruskah kita berpantang makan daging atau vegetarian bila ingin berlatih meditasi? Pertanyaan seperti inipun sering sekali diajukan, jawabannya adalah bahwa tidak ada keharusan untuk tidak makan daging. Tetapi seperti kita ketahui bersama, pada saat menjelang ajal, makhluk apapun selalu meronta-ronta ingin mempertahankan kehidupannya masing-masing yang sangat berharga itu, dan perasaan takut, gelisah serta ngeri menjelang disembelih ini, masih akan terbawa pada daging yang kita makan dan akan menimbulkan kegelisahan dan perasaan yang sama pula dalam diri kita. Oleh karena itu, terutama bagi pemula, dianjurkan untuk berpantang makan daging yang akan memudahkan mereka untuk menjadi tenang dalam berlatih meditasi. Hal inipun sejalan dengan berpantang makan daging menjadi lebih tenang dan lebih sabar daripada sebelumnya.
Waktu untuk berlatih
Setiap orang mempunyai pola hidup dan aktivitas sehari-hari yang berbeda-beda, ada yang baru sempat meluangkan waktu setelah jam 4 sore, ada yang justru di pagi hari ia berada pada kondisi yang sebaik-baiknya untuk berlatih meditasi. Oleh karena itu pada dasarnya tidak ada waktu tertentu yang terbaik untuk berlatih meditasi. Walaupun umumnya dianjurkan untuk berlatih pada pagi hari antara pukul 4.00 sampai 6.00 dan petang hari antara 5.00 sampai 7.00, tetapi waktu yang berbaik bagi anda, tergantung pada anda sendiri dan itu tidak perlu sama dengan orang lain. Sebagai suatu patokan yang sederhana, waktu yang terbaik bagi anda adalah bila pada waktu-waktu tersebut anda lebih mudah memusatkan pikiran dibandingkan dengan waktu lainnya, maka itulah waktu terbaik bagi anda. Adapun alasan yang menyatakan bahwa umumnya pagi hari pukul 4.00 adalah waktu yang terbaik untuk berlatih, tidak lain karena pada saat itu masih belum banyak kegiatan yang dilakukan, suasana di sekeliling kita masih sunyi senyap, karena itu akan lebih mudah untuk memusatkan perhatian.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah agar berlatih dalam keadaan perut kita tidak terlalu kosong atau lapar, dan juga tidak terlalu kenyang. Bila kita ingin berlatih setelah selesai bersantap, sebaiknya satu jam setelah bersantap untuk memberi kesempatan lambung kita bekerja dengan sempurna melumatkan makanan yagn telah kita telan.
Kapanpun waktu yang kita pilih, ada hal yang harus kita lakukan dalam usaha membina disiplin, yaitu kita harus berusaha agar secara teratur kita berlatih pada waktu yang telah kita pilih. Dengan disiplin yang seperti ini, lambat laun daur biologik dalam tubuh dan batin kita akan menjadi serasi, sehingga pada jam-jam tersebut otomatis seluruh batin dan jasmani bresiap-siap untuk berlatih meditasi.
Mandi
Dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum berlatih, agar tubuh kita menjadi bersih dan segar serta tidak mengantuk. Dan jangan lupa, perasaan bahwa badan kita bersih dan segar akan lebih membantu kita memusatkan perhatian dibandingkan bila kita merasa tubuh kita lengket, berminyak, berkeringat, kotor atau bau.
Pakaian
Pakaian yang dikenakan sebaiknya yang cukup longgar sehingga bila anda duduk untuk waktu yang cukup lama tidak ada bagian-bagian tubuh yang tertarik kencang dan menyebabkan kesemutan. Bagi yang tinggal ditempat yang dingin, tentu perlu mengenakan pakaian yang cukup tebal untuk menahan suhu udara yang dingin.
Tempat berlatih
Berlatih meditasi, memerlukan suasana sekeliling yang tenang terutama bagi para pemula. tempat yang tenang itu bisa berupa suatu kamar yang tersendiri, di kebun, di taman, di rumah ibadah pada saat-saat sepi, ataupun di ruang kerja anda sendiri, yang penting adalah kita dapat berada di situ tanpa gangguan dari siapapun untuk waktu yang cukup lama.
MULAI BERLATIH
Sikap duduk
Sikap duduk kita pada waktu berlatih, harus tegal tetapi santai, tidak kaku atau tegang. Salah satu sikap duduk yang dapat membantu berlatih dalam waktu yang cukup lama adalah sikap bunga teratai atau padmasana, yaitu kedua kaki disilangkan satu sama lain. Bagi yang sudah terlatih, sikap ini sangat enak, karena akan membantunya untuk berada dalam posisi tegak dan seimbang untuk waktu yang cukup lama. Sedangkan yang baru permulaan berlatih, bila belum bisa, dapat menggunakan sikap duduk setengah padmasana,yaitu satu kaki disilangkan dibawah yang lain.
Mengendurkan ketegangan
Setelah memiliki sikap duduk yang enak, secara mental kita mencoba mengurutkan dari atas atau ubun-ubun kepala terus ke bawah sampai ke ujung kaki, untuk melemaskan ketegangan otot-otot yang ada, misalnya pada otot-otot kening bila kita terlalu tegang atau kaku menutupkan mata, ini harus dikendurkan, dibuat santai, begitu pula, otot mulut yang terkatup harus tidak kaku, terus perlahan-lahan ke bawah semua otot yang kaku atau tegang dikendurkan. Bila napas terasa tertahan, tariklah napas dalam-dalam dan hembuskan napas perlahan-lahan sampai habis, dan kita akan merasa lebih santai dan kendur. Usaha mengendurkan ketegangan ini dapat dilakukan beberapa kali, dan merupakan suatu usaha pertama dalam meditasi , yaitu pengalihan perhatian kita yang biasannya tertuju keluar jasmani kita menjadi kepada jasmani kita sendiri. Bila sebelumnya kita tidak menyadari ketegangan yang ada pada otot-otot kita, maka dengan latihan mengendurkan ini, kita akan menyadari sepenuhnya betapa berat kerja otot-otot kita yang diberi tegangan tanpa kita sadari.
Bernapas dengan wajar
Dalam berlatih apakah kita perlu menarik napas panjang-panjang?
Perlu diingat pula disini, bahwa berlatih meditasi pernapasan bukanlah bertujuan untuk mengatur napas kita menjadi lebih panjang ataupun menahan napas kita selama mungkin untuk memperoleh kekuatan. Semua usaha untuk mengatur napas itu sebetulnya tidaklah membantu kita untuk mencapai ketenangan yang sesungguhnya; oleh karena itu bila berlatih, napas tidak perlu diatur-atur, tetapi sebaliknya bernapas dengan wajar saja secara alami, dan tubuh kitapun mempunyai mekanisme yang akan membuat napas itu akan menjadi teratur dan panjang dengan sendirinya tanpa campur tangan kita.
Tahap pertama : Menghitung Napas
Menghitung napas ditujuan kepada mereka yang baru pertama kali berlatih meditasi, tujuannya adalah mengikat pikiran kita yang biasannya berkenala kian kemari kepada hitungan napas kita.
Dalam bermeditasi, kita bernapas melalui hidung. Dengan memperhatikan sentuhan napas di ujung hidung, kita mulai menghitung. Setiap kali napas masuk, dihitung, “satu”, napas masuk berikutnya, “dua”, dan seterusnya sampai “sepuluh”. Setelah itu kembalu mulai dari “satu”.
Mengapa tidak diteruskan perhitungannya itu sampai ke seratus atau ke seribu? Karena, tujuan kita bukanlah menghitung berapa kali kita bernapas, tetapi mengalihkan pikiran dan perhatian kita kepada satu objek yaitu napas. Perhitungan hanyalah merupakan saran agar perhatian dan pikiran kita yagn selalu ingin berkelana kemana-mana menjadi terpusat pada satu objek.
Sampai berapa lama latihan menghitung napas ini dilakukan? Seperti disebutkan diatas, menghitung merupakan sarana bagi pemusatan pikiran. Maka bila pikiran sudah dapat terpusat pada napas, kita dapat beralih ke latihan berikutnya yaitu pada latihan “mengikuti napas”.
Tahap kedua : Mengikuti napas.
Bagi mereka yang telah sering berlatih, maka latihan menghitung napas dapat dilompati, langsung melatih mengikuti napas; tetapi bila mengalami kesulitan dapat kembali berlatih menghitung napas, sebagai usaha awal untuk tahap-tahap berikutnya.
“Mengikuti napas” maksudnya adalah kita mengikuti napas dengan penuh perhatian. Hal ini diterangkan sebagai berikut: “Ketika si meditator menarik napas panjang, ia mengetahui bahwa ia menarik napas panjang; ketika ia menarik panjang pendek. Ia mengetahui bahwa ia menarik panjang pendek; ketika ia menghembuskan napas panjang, ia mengetahui bawah ia mengehmbuskan napas panjang; ketika ia menghembuskan napas pendek, ia mengetahui bahwa ia menghembuskan napas pendek.”
“Mengikut napas” berarti memperhatikan pada saat napas itu m,ulai menyentuk ujung hidup, kemudian terus sampai pada ujing akhir dari proses menarik napas, pasa saat itu harus dikenali bahwa napas yang masuk itu berangur-angsur menjadi berhenti. Dan kemudian dimulai proses mengeluarkan napas yang berangus-angsur makin perlahan kemudian berhenti untuk memulai menarik napas.
Perlu diingat, ada pengertian yang keliru mengentai istilah “mengikuti” napas, ada yang beranggapan “mengikuti napas” berarti mengikuti napas dari ujung hidung sampai ke rongga dada ataupun sampai ke perut. Ini adalah pengertian yang keliru. Dengan latihan seperti ini maka akan sulit melangkah ke tahap berikutnya yaitu “memperhatikan sentuhan napas”.
Untuk lebih menjelaskan latihan “mengikuti napas”, ada sebuah perumpamaan, yaitu perumpamaan gergaji. Bila kita mengergaji sepotong kayu, balok misalnya, maka sambil menggerakkan gergaji maju mundur untuk memotong, perhatian kita dipusatkan pada titik sentuhan mata-gergaji dengan balok yang akan kita potong. Kita tidak memperhatikan mata-gergaji yagn telah menyentuh dan bergerak menjauhi titik sentuhan itu, dan kitapun tidak memperhatikan mata gergaji yang belum mengenai titik sentuh itu; perumpamaan dari napas yang masuk dan napas yang keluar sedangkan ujung hidung diumpamakan sebagai titik sentuh antara mata gergaji dengan balok.
Setelah berlatih “mengikuti napas” dengan tekun, maka bila kita dapat memusatkan perhatian kita sepenuhnya pada napas akan timbul ketenangan yang belum pernah kita alami sebelumnya disertai kegembiraan. Dan karena pikiran kita tidak berkeliaran kemana-mana maka jasmani kitapun mulai menjadi tenang, selaras dan terasa menyenangkan. Napas kita masin lama makin halus dan panjang, dan sebagai hasilnya kita merasa menjadi lebih tenang, perasaan letih pun lenyap; bahkan sebaliknya jasmani kita terasa segar menyenangkan.
Berapa lama kita berlatih “mengikuti napas?” Latihan ini diteruksan sampai pada suatu saat, karena ketenangan batin, napas kita makin halus sampai seolah-olah napas itu lenyap. Keadaan ini bisa berlansung beberapa menit lamannya. Dan itulah saat peralihan ke latihan berikutnya yaitu berlatih “memperhatikan sentuhan napas”.
Tahap ketiga: Memperhatikan sentuhan napas.
Karena napas yang makin lama makin tenang dan makin halus sehingga tidak terasa lagi, pada beberapa orang yang mengalami hal ini akan terkejut, karena mengira bahwa dirinya tidak bernapas lagi, tetapi sebenarnya tidak demikian. Sesungguhnya napas itu masih tetap ada, tetapi karena sedemikian halusnya, maka seolah-olah telah lenyap.
Ada sebuah perumpamaan yang berkenaan dengan hal ini, yaitu mengenai perumpamaan petani dengan lembutnya, sebagai berikut:
“Seorang petani yang sudah kelelahan membajak sawahnya, beristirahat melepaskan lelah dibawa pohon yang rindang, kerbaunya dibiarkan merumput di dekatnya. Karena terlalu lelah, ia dengan segera tertidur dengan nyenyak. Menjelang sore hari ia terbangun dan tidak melihat kerbaunya; ia melihat disekelilingnya dan kerbaunya tetap tidak terlihat; maka ia lalu bangkit dan pergi ke tepi sungai tempat ia biasa memberi minum dan memandikan kerbaunya. Dan disana petani itu mendapatkan kerbaunya sedang minum.”
Yang diumpamakan dengan kerbau ialah napas kita, yang akan selalu dijumpai di tempatnya, yaitu di ujung hidung.
Dengan menyadari bahwa napas akan selalu ada sepanjang kehidupan kita, hanya sekarang sangat halus sehingga tidak terasa, maka kita harus kembali memusatkan perhatian kita pada ujung hidung, dan dengan seksama memperhatikan sentuhan napas yang mulai terasa lagi. Betapapun halusnya napas itu, tetap akan terasa di ujung hidung. Jika masih belum terasa, berarti perhatian dan pemusatan pikiran yang diberikan masih kurang kuat.
Dengan usaha ini, kita akan tetap sadar pada sentuhan napas pada ujung hidung, tanpa kehilangan jejak.
Jika pada tahap sebelumnya kita sering tidak tahu salah satu tahap dari pernapasan secara jelas, misalnya hanya tahu tahap pertengahan dan tahap akhir proses pernapasan, maka pada saat ini perlu dikembangkan agar keseluruhan proses pernapasan itu diketahui dengan memberikan perhatian yang sama banyaknya pada setiap tahap.
Dengan latihan yang tekun kitaakan mengetahui secara detail setiap tahap dari proses napas dengan jelas.
Tahap Keempat: Menenangkan Napas
Tahap berikutnya adalah menenangkan napas. Dengan melanjutkan perhatian pada keseluruhan ‘tubuh’ napas (awal, pertengahan, dan akhir dari proses menarik dan mengeluarkan napas) tanpa terputus-putus, akan nyata bagi kita bahwa proses napas itu bergetar atau bergelombang dengan kasar dan demikian pula proses mental yang mengikuti juga menjadi bergetar dan bergelombang sesuai dengan napas untuk berusaha agar pernapasan dan proses mental yang mengikuti menjadi lebih tenang. Karena itu tahap ini disebut sebagai Menenangkan Napas.
Dengan memperhatikan faktor-faktor batin yang menyertai perhatian kita pada sentuhan di ujung hidung, kita mengetahui ada perasaan tenang yang menyertai perhatian kita, Ketenangan ini dikembangkan dengan tetap mempertahankan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung. Dengan tekun usaha ini dilanjutkan sehingga lama kelamaan napas kita pun menjadi halus serta rata; dan demikian pula batin kita menjadi makin tenang, sedangkan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung terus berkesinambungan tidak terputus-putus. Usaha yang kita lakukan ini disebut sebagai “Menenangkan Napas”
Dalam perkembangannya, dengan berlanjutnya usaha menenangkan napas, akan terasa seolah-olah ada ketenangan dengan jelas sampai pada detail-detail proses pernapasan.
Pada tahap ini, akan muncul “tanda” atau gambaran batin yang menunjukkan bahwa telah berhasil mencapai konsentrasi. Tanda-tanda itu berbeda antara satu orang dengan yang lain, misalnya ada yang merasa bahwa ujung hidngnya seperti digosok dengan kapas atau sutera yang sangat lembut. Ada pula yang mengalami seolah-olah ada cahaya yang sangat terang benderang menyilaukan bagai matahari; melihat cahaya warna-warni yang indah. Meskipun demikian, perhatian terhadap ujung hidung tempat sentuhan napas masih tetap kuat dan mantap tidak teralihkan. Munculnya berbagai tanda atau gambaran batin itu merupakan tercapainya tahap awal-samadhi (upacara-samdhi).
MENCAPAI KETENANGAN SAMADHI
Dengan melanjutkan latihan menenangkan napas, maka lambat laun akan dapat mencapai ketenangan samadhi sepeunuhnya yang diawali dengan tercapainya keadaan batin yang dikenal sebagai Dhyana pertama dan seterusnya sampai Dhyana keempat.
Biasanya tahap ini sulit dicapai karena umumnya orang sangat bangga setelah mencapai tahap awal-samadhi, seperti melihat cahaya terang dan berbagai gambaran batin yang lain. Dan pada saat ini, kecerdasan seolah-olah berlipat ganda, banyak masalah yang sebelumnya tidak dapat dipikirkan jalan keluarnya, sekarang tampak mudah. Ia akan memiliki keyakinan yang meluap-luap, ingin menceritakan pengalaman-pengalamannya kepada orang lain, dan rajin menganjurkan teman-temannya untuk berlatih meditasi. Tetapi ini semua sesungguhnya merupakan jebakan bagi para pelaksana meditasi, karena akan mengikatnya untuk tidak melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu samadhi sepenuhnya atau Dhyana.
Untuk melepaskan diri dari perangkap itu, maka kita harus memahami bahwa semua gambaran batin itu bukanlah keadaan samadhi yang sesungguhnya, baru pada tahap awal. Dengan tidak menghiraukan berbagai tanda atau gambaran batin, perhatian diarahkan kembali pada sentuhan napas yang ujung hidung sambil mengembangkan ketenangan yang telah diperolehnya; dan disertai dengan ketekunan maka akhirnya akan mencapai ketenangan samadhi yagn sesungguhnya, yaitu Dhyana Pertama.
Bagi meditator yang untuk pertama kalinya mencicipi ketenangan dalam Dhyana Pertama, maka akan sangat meresap dalam batin sanubari mereka, ketenangan dan kedamaian yang belum prenah dirasakan sebelumnya serta tak akan telupakan, dan ketenangan ini masih akan tersisa beberapa saat atau bahkan beberapa hari sesudahnya.
MANFAAT DARI LATIHAN MEDITASI PERNAPASAN
Sesungguhnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari latihan meditasi pernapasan yang dilakukan dengan tekun. Berikut ini akan diberikan beberapa manfaat dari latihan meditasi ini, yaitu:
1. Memudahkan berkonsentrasi.
Seperti telah dijelaskan di bagian depan, pada tahap awal kita berlatih, selalu terjadi pikiran kita melantur ke mana-mana, dan untuk menjinakkannya, pikiran yang melantur itu disadari diberi komentar ‘pikiran melantur’, ‘melantur;; dan kemudian setelah itu kita pusatkan kembali pada objek semula misalnya menghitung, atau memperhatikan sentuhan. Hal ini terhadi berulang-ulang tak terhitung banyaknya usaha kita untuk mengembalikan pikiran pada objek konsentrasi, sehingga lama kelamaan usaha itu terjadi secara otomatis. Tentunya dalam kegiatan kita sehari-haripun akan terjadi hal yangsama, misalnya bagi pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar, bila pikiran itu terbang dari buku pelajaran yang sedang dihadapi, akan dapat segera dikenali dan kemudian dibawa kembali pada objek semula, yaitu buku pelajaran. Demikian pula pada setiap orang yang bekerja ataupun pada ibu-ibu rumah tangga bagi merekapun akan mudah untuk memusatkan pikiran; sehingga tidaklah terjadi kaki tersandung batu, batu yang disalahkan, padahal sebabnya adalah pikiran kita tidak dipusatkan pada langkah kaki.
2. Memberikan ketenangan.
Dalam abad modern yang sangat maju ini, semua orang menjadi berlomba-lomba untuk maju yang diukur dari prestasi mencapai harta dan kedudukan semaksimal mungkin, sehingga semua orang menjadi tergesa-gesa, gelisah, cemas, dan khawatir. Maka dalam dunia yang serba berpacu seperti ini latihan meditasi akan memberikan ketenangan yang sudah menjadi komoditi langka terutama di kota-kota besar.
3. Lebih mengenal diri kita sendiri dan sesama kita.
Jika kita belajar sesuatu, umumnya kita mengarahkan perhatian kita keluar dari diri kita, maka latihan pernapasan ini sungguhnya mengarahkan perhatian kita ke dalam diri kita sendiri sehingga kita akan lebih mengenal diri kita sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya. Dengan mengenal proses mental yang ada dalam diri sendiri, maka kitapun akan lebih memahami sesama kita, akan menjadi lebih toleran dan tidak cepat tersinggung.
4. Lebih mudah mengendalikan emosi atau kemarahan.
Setiap kali kita berlatih, kita selalu berusaha mengenali proses mental yang muncul yang menggangu konsentrasi kita, seperti perasaan gelisah, cemas, marah, senang, gembira, tanang dan lain lainnya. Latihan yang terus-menerus akan membawa kita pada kebiasaan yang baik, yaitu selalu mengenal bentuk emosi/mental yang muncul, sehingga bila kita tersinggung ataupun marah karena ucapan seseorang, kemunculan marah itu dapat diketahui, dan dapat dilenyapkan dengan segera sebelum bermanifestasi menjadi ayunan tinju ataupun semburan kemarahan kepada lawan bicara kita.
5. Menjadi lebih sehat.
Seperti kita ketahui, sekarang banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh kegelisahan, kecemasan, ketakutan, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Misalnya penyakit darah tinggi, tukak lambung, sembelit, serangan jantung, sukar tidur, dan sebagainya. Dengan latihan meditasi, walaupun baru sedikit ketenangan yang kita peroleh, itupun cukup bermanfaat bagi jasmani kita yang sedang dilanda cemas, begitu pula bagi organ-organ tubuh kita yagn halus dapat bekerja dengan lebih tenang dan beristirahat dengan lebih baik; yang pada akhirnya akan menghasilkan kesehatan yang lebih baik bagi jasmani kita.
Dalam dasawarsa terakahir ini, telah banyak penelitian yang dilakukan di Amerika maupun di Jepang yang telah menunjukkan bukti bahwa bermeditasi sangat bermanfaat bagi batin dan jasmani orang yang melatihnya. Bukti yang diperoleh antara lain:
1. Membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita
2. Aktivitas otqak kanan dan kiri menjadi lebih seimbang
3. Meditasi jauh lebih bermanfaat daripada tidur hipnotis
4. Pada ketenangan meditasi yagn mendalam. Aktivitas otak menjadi lambat, setara dengan yang dialami orang yang sedang tidur paling nyenyak.
5. Membantu proses penyembuhan pasien penaykit psikomatik
6. Memudahkan berkonsentrasi dalam kegiatan sehari-hari pada para meditator dan hal ini mempermudah mereka mengambil keputusan dalam pekerjaannya
Masih banyak lagi manfaat dari berlatih meditasi yang tidak (dapat) disebutkan disini (satu per satu).
MENGATASI KESULITAN PADA WAKTU BERLATIH
Seperti telah diungkapkan pada awal tulisan, meditasi adalah suatu usaha untuk menundukkan pikiran kita sendiri, dan usaha ini tidak dapt dilakukan dengan bantuan orang lain, hanya dapat dilakukan oleh kita sendiri. Oleh kraena iu pula, hanya kita sendiri yang dapat mengatasi tiap kesulitan yang dialami; sedangkan guru, buku petunjuk ataupun teman lebih yang mengerti hanya dapat membantu dalam bentuk petunjuk-petunjuk yang sepenuhnya tergantung pada kita sendiir untuk dipergunakan atau tidak.
Latihan meditasi memerlukan lebih banyak ketekunan dari pada berbagai latihan fisik aaupun upaya mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Kunci keberhasilan latihan meditasi adalah pada ketekunan dan keuletan dan inipun sepenuah tergantung pada kita sendiri.
Ada beberapa kesulitan yang umumnya dialami oleh para pemula antara lain:
1. Pikiran makin menjadi liar tidak terkendali.
Mengalami hal ini, umumnya kita menjadi takut, sehingga memutuskan untuk menyerah saja dan beranggapan kita tidak berbakat untuk meditasi. Kita perlu memahami bahwa sebenarnya pikiran kita memang liar, bila mulai berlatih dan tampak seolah-olah menjadi makin liar, itu disebabkan karena sebelumnya kita tidak pernah memperhatikn dan mengarahkan pikiran kiat pada suatu objek tertentu. Sehingga begitu kita mulai memperhatikan gerak-gerik pikiran, maka kita mulai menyadari keliaran pikiarn kita sehingga seolah-olah menjadi makin liar. Lagipula sebelumnya pikiran kita bebas berkelana kian kemari dan pada waktu berlatih kita berusaha mengarahkannya kepada satu objek meditasi; yang artinya tidak lain dari mengekang pikiran kita sendiri. Hal ini dapat diibaratkan seperti seekor kuda liar, yang untuk pertama sekali diikat pada sebuah tonggak, ia akan berputar-putar dengan ganas, dan berusaha melepaskan diri dari ikatan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, langkah yang dapat diambil adalah menyadari pikiran kita sendiri dengan memberikan komentar dalam batin seperti “pikiran kacau”, “pikiran melantur”, dan sambil komentar, pikiran yang sedang kacau, atau sedang melantur itu diperhatikan dengan seksama, pada saat pikiran melantur itu mulai melemah, saat iu pula kita kembalikan perhatian kita ke objek meditasi kita, yaitu sentuhan napas di ujung hidung.
Jadi, menundukkan pikiran bukanlah dengan kekerasan, tetapi dengan kelembutan, yaitu memperhatikan dulu pikiran kita, baru kemudian setelah agak melemah, kembali ke objek semula.

2. Merasa pusing pada saat membuka mata setelah berlatih
Pada beberapa pemula, mereka akan mengalami rasa pusing pada saat membuka mata seusai berlatih, sehingga mereka takut untuk berlatih seterusnya. Sebenarnya hal ini tidak apa-apa. Ketika kita berlatih dengan tekun, maka lama kelamaan pikiran kita menjadi tenang, ini berarti laju pemakaian oksigen, pembuluh-pembuluh darah menuju otak pun secara wajar menjadi menyempit, dan secara keseluruhan napas kita menyesuaikan diri pula menjadi dalam dan halus, sesuai dengan tingkat kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara otomatis. Kemudian seusai berlatih, ketika kita membuka mata, otak kiat dalam sekejap sudah kembali aktif, sehingga kebutuhan oksigen meningkat dengan mendadak, tetapi karena pada saat itu pembuluh-pembuluh darah yang memasok oksigen ke otak msaih belum siap, masih menyempit, sehingga untuk beberapa saat terjadilah kekurangan oksigen yang mengakibatkan rasa pusing. Beberapa saat kemudian rasa pusing itu akan lenyap dengan sendirinya, kerana pembuluh darah telah menyesuaikan diri lagi untuk mensuplai darah sesuai dengan kebutuhannn. Dengan semakin sering berlatih, maka lama kelamaan otak kitapun menjadi terbiasa dengan suplai oksigen yang lebih sedikit dan pembuluh darah keotak juga makin biasa beradaptasi terhadap kebutuhan yang berubah-ubah, maka rasa pusing itupun tidak akan dialami lagi.
3. Merasa terapung-apung ataupun bergoyang tidak menentu
Perasaan ini timbul karena perhatian yang kurang pada objek meditasi yaitu sentuhan napas di ujung hidung, sehingga pikiran kita mendapatkan kesempatan untuk berkelana kian kemari, dan hal ini menyebabkan kita merasa terapung-apung tidak menentu. Untuk mengatasi hal ini, kita harus kembali ke objek semula yaitu sentuhan napas di ujung hidung.

4. Sama sekali tidak dapat memusatkan pikiran.
Ada beberapa diantara kita yang merasa sangat sulit untuk mengendalikan pikiran, bahkan untuk menghitung napas sampai 10 saja tidak bisa. Dan bila telah berulang kali dicoba masih tetap gagal, maka mereka perlu meneliti kembali kegiatan mereka sehari-hari, yaitu Sila. Apakah mereka melanggar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! Pancasila disini adalah Upaya dan makan/minum yang memabukkan. Karena, seperti halnya suatu pohon yang besar memerlukan akar-akar yang kuat agar tidak tumbang, maka pohon meditasi memerlukan akar Sila yang kuat untuk dapat berkembang dan menjadi kokoh.
Dan pelaksanaan kelima sila ini perlu ditinjau dengan cermat bila pada tahap tertentu dalam latihan meditasi kita mengalami kesulitan untuk melangkah ke tahap berikutnya.
PENUTUP
Berlatih meditasi penapasan bertujuan memperoleh ketenangan dengan cara memusatkan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung. Sedangkan napas itu sendiri tidaklah diatur agar menjadi lebih panjang atau pendek, tetapi dibiarkan berlangsung secara alamiah dan wajar sehingga pengamatan pada proses napas juga dapat berlangsung secara wajar dan alamiah.
Walaupun metode meditasi ini telah berusia lebih dari 2500 tahun, namun manfaatnya bagi ketentraman batin umat manusia masih sangat besar; bahkan kemajuan teknologi yang telah dicapai sampai saat inipun belum dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih tentram, malahan sebaliknya, misalnya, teknologi nuklir lebih membuat gelisah dan cemas daripada membawa ketentraman.
Telah ditekankan dibagian awal tulisan ini, latihan meditasi jauh lebih banyak menuntut ketekunan bila dibandingkan dengan latihan yang lain. Oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan dalam berlatih aklan lebih ditentukan oleh keuletan dan ketekunan kita. Tanpa keuletan dan ketekunan berbagai rintangan tidak akan dapat teratasi; tetapi nilai dari ketenangan yang diperoleh walaupun itu hanya berlangsung hanya setengah menit saja, luar biasa nilainya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan batin kita.

TEKNIK DASAR MEDITASI

by wuryanano

Kali ini saya ingin memberi Anda Teknik Dasar Meditasi. Anda bisa membaca mengenai Apakah Meditasi itu, sebelum melakukan Teknik Dasar Meditasi ini. Selain itu coba Anda baca kembali artikel saya sebelumnya, mengenai Meditasi ini. Banyak cara untuk melakukan meditasi, sesuai dengan aliran atau keyakinan yang dianutnya. Pada bab ini, saya akan menunjukkan cara-cara dasar untuk melakukan meditasi.
Teknik Dasar Meditasi ini adalah Teknik Dasar Umum, yang akan menjadi dasar meditasi-meditasi lanjutan. Caranya sebagai berikut:
  • Duduklah di atas kursi atau bersila di lantai, atau terserah dimana saja tempatnya; yang penting buatlah diri Anda nyaman saat berada di tempat pilihan Anda. Aturlah posisi tulang belakang Anda tegak lurus sampai kepala. Letakkan kedua tangan Anda di atas lutut sedemikian rupa dengan telapak tangan menghadap ke atas, sehingga otot-otot lengan Anda dalam keadaan kendur, rileks. Rasakanlah seluruh otot tubuh Anda dalam keadaan kendur, rileks semua; dalam keadaan istirahat.
  • Pusatkan pikiran, perhatian, dan perasaan Anda pada satu titik di depan Anda. Biarkan kedua mata Anda menutup dengan perlahan-lahan secara otomatis. Anda jangan menutup mata dengan cepat dan dipaksakan, tetapi biarkanlah mata Anda menutup dengan rileks, hayatilah itu.
  • Sesudah kelopak mata Anda tertutup, koreksilah posisi duduk Anda; tulang belakang Anda harus tetap tegak lurus, sehingga mulai kepala, leher sampai tulang ekor Anda dalam keadaan lurus. Seluruh otot tubuh Anda juga harus dalam keadaan rileks dan nyaman. Usahakanlah tetap di posisi ini dan jangan bergerak-gerak lagi. Meskipun seandainya Anda merasakan “nyeri” atau “kesemutan” pada bagian-bagian tubuh Anda, abaikan saja. Perhatian Anda jangan sampai beralih ke hal-hal yang dirasakan mengganggu ini. Tetaplah dalam posisi dan kondisi Anda.
  • Kemudian pusatkan perhatian Anda ke hidung, tetapi mata Anda jangan ikut melirik ke hidung; biarkan kedua mata Anda rileks, hanya perasaan Anda saja ditujukan ke hidung. Rasakanlah masuk dan keluar udara nafas Anda lewat hidung. Biarkanlah nafas berjalan secara alami dulu, jangan diatur-atur dulu. Biarkanlah nafas masuk dan keluar lewat hidung, sampai tidak terasa jalannya pernafasan itu; semua perhatian dan perasaan tertuju pada hidung Anda.
  • Sekarang rasakanlah adanya suatu proses. Rasakanlah getaran atau tenaga dari luar yang masuk ke dalam tubuh Anda lewat jalan nafas di hidung. Kemudian rasakan getaran atau tenaga yang sudah masuk itu berputar-putar di dalam tubuh Anda, masuk ke setiap bagian organ tubuh Anda – rasakanlah itu. Rasakanlah bahwa tenaga atau getaran itu masuk ke dalam paru-paru, jantung, hati, ginjal, lambung, pancreas, usus, sumsum tulang Anda, ke dalam otot – daging, otak, semua panca indera dan segenap bagian dari organ tubuh Anda. Rasakanlah secara bertahap, hayatilah dan ikutilah perjalanan tenaga atau getaran itu dengan tenang dan rasakan sampai Anda mendapatkan suatu perasaan puas, lega sekali.
  • Kemudian rasakan keluarnya getaran atau tenaga itu menembus pelan-pelan ke luar tubuh Anda lewat kedua telapak kaki Anda. Rasakanlah sampai mencapai proses ini beberapa kali, sampai Anda merasakan kelegaan.
  • Lakukan lagi penghayatan proses seperti di atas, tetapi rasakan proses keluarnya getaran atau tenaga itu menembus pelan-pelan ke luar tubuh Anda, lewat kedua telapak tangan Anda. Lakukan juga proses ini beberapa kali.
  • Ulangi lagi proses tersebut di atas, sekarang dengan merasakan proses keluarnya getaran atau tenaga tadi lewat ubun-ubun kepala Anda. Hal ini juga lakukan beberapa kali.
  • Sekarang rasakan getaran atau tenaga dari luar masuk ke dalam tubuh Anda seperti tadi, kemudian keluar lagi dari dalam tubuh Anda, lewat lubang pori-pori di seluruh tubuh Anda. Rasakanlah seluruh proses masuk dan keluarnya dengan penghayatan dan perasaan Anda sepenuhnya. Lakukan hal ini beberapa kali.
  • Kemudian pusatkanlah perhatian dan perasaan Anda pada hidung kembali. Rasakan masuk dan keluarnya udara nafas lewat hidung. Rasakanlah ketenangan dan kepuasan dalam tubuh Anda. Rasakanlah kedamaian dan kebahagiaan Anda.
  • Akhirnya kembali rasakanlah seluruh tubuh Anda bertenaga penuh seperti sedia kala. Rasakanlah kesegaran tubuh Anda kembali. Sadarilah diri Anda berada di dalam ruangan semula. Setelah seluruh tubuh Anda bertenaga dan merasa segar kembali seperti keadaan sebelum Anda melakukan meditasi, dan Anda sudah menyadari lagi berada di dalam ruangan Anda sendiri; bukalah perlahan-lahan mata Anda. Meditasi Anda sudah selesai.
Nah, cobalah Anda melakukan langkah-langkah dasar meditasi ini, sampai Anda terbiasa, sehingga hal ini menjadikan Anda semakin rileks dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Dan, rasakan energi dalam tubuh Anda menjadi semakin kuat dan besar. Selamat melakukan meditasi.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano

Apa komentar Anda?

Pengikut