Oleh: Syaikh Muhammad Hassan
Seorang pemuda Amerika, aslinya berkebangsaan Spanyol, masuk menemui saudara-saudara muslim kita di salah satu masjid New York di kota Brooklyn selepas shalat subuh, kemudian dia berkata kepada mereka, ‘Aku ingin masuk Islam.’
Lalu mereka bertanya, ‘Siapa Anda?’
Dia menjawab, ‘Tunjukkanlah saya, janganlah menanyai saya.”
Kemudian dia mandi, dan mengucapkan syahadat, lalu mereka mengajarinya shalat, kemudian dia shalat dengan kekhusyu’an yang tidak lazim. Seluruh isi masjid pun takjub kepadanya.
Pada hari ketiga, salah satu suadara kita yang telah shalat, menyepi bersamanya, lalu memintanya berbicara seraya berkata kepadanya, ‘Wahai saudaraku, demi Allah, bagaimana kisahmu?’
Dia pun berkata, ‘Demi Allah, sungguh aku telah hidup tumbuh sebagai orang Nasrani, hatiku sungguh tergantung dengan Yesus al-Masih akan tetapi aku melihat kepada kondisi manusia, kulihat manusia telah berpaling sama sekali dari akhlaq al-Masih.
Seorang pemuda Amerika, aslinya berkebangsaan Spanyol, masuk menemui saudara-saudara muslim kita di salah satu masjid New York di kota Brooklyn selepas shalat subuh, kemudian dia berkata kepada mereka, ‘Aku ingin masuk Islam.’
Lalu mereka bertanya, ‘Siapa Anda?’
Dia menjawab, ‘Tunjukkanlah saya, janganlah menanyai saya.”
Kemudian dia mandi, dan mengucapkan syahadat, lalu mereka mengajarinya shalat, kemudian dia shalat dengan kekhusyu’an yang tidak lazim. Seluruh isi masjid pun takjub kepadanya.
Pada hari ketiga, salah satu suadara kita yang telah shalat, menyepi bersamanya, lalu memintanya berbicara seraya berkata kepadanya, ‘Wahai saudaraku, demi Allah, bagaimana kisahmu?’
Dia pun berkata, ‘Demi Allah, sungguh aku telah hidup tumbuh sebagai orang Nasrani, hatiku sungguh tergantung dengan Yesus al-Masih akan tetapi aku melihat kepada kondisi manusia, kulihat manusia telah berpaling sama sekali dari akhlaq al-Masih.
Maka akupun mencari agama-agama lain, dan membacanya. Lalu Allah melapangkan dadaku kepada Islam. Malam sebelum aku masuk menemui kalian, aku tidur setelah berpikir dalam, dan merenung dalam mencari kebenaran.
Maka datanglah Yesus al-Masih dalam mimpiku, dia mengisyaratkan dengan jari telunjuknya seperti ini, seakan-akan dia mengarahkanku seraya berkata, ‘Jadilah pengikut Muhammad!’
Maka aku pun keluar mencari masjid, kemudian Allah membimbingku kepada masjid ini, lalu aku pun masuk menemui kalian.
Setelah pembicaraan singkat tersebut, muadzin pun adzan untuk shalat Isya’. Pemuda itu pun shalat bersama dengan jama’ah, dan sujud pada rakaat pertama. Lalu imam berdiri setelahnya, akan tetapi saudara kita yang diberkahi itu tidak berdiri, bahkan terus sujud untuk Allah. Maka orang yang disebelahnya menggerakkanya, dan dia pun terjatuh.
Ternyata mereka dapati pemuda tadi telah kembali kepada Allah Ta'ala. Innalillahi wa inna ilai raji’un. Subhanallah…! Ya Allah, tutup usia kami dengan pungkasan yang baik, sebagaimana Engkau telah memberikannya kepada hamba-hamba-mu yang shalih. Kumpulkan kami bersama mereka dalam surga-Mu. Aamiin.
Sumber: Status Majalah Qiblati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran amat kami harapkan. Terima kasih