Seorang guru
yang mengajar dikelas tentulah memerlukan teori teori belajar yang sudah ada
untuk diterapkan pada pembelajarannya itu. Karena teori belajar akan sangat
membantu guru, supaya memiliki kedewasaan dan kewibawaan dalam mendidik,
membelajarkan muridnya, dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi
maupun dalam hal menilai cara mengajarnya sendiri. Dengan demikian, tujuan
mempelajari psikologi bahwa teori belajar adalah untuk membantu para guru agar :
- Menjadi lebih bijaksana dalam usahanya membimbing murid dalam proses pertumbuhan belajar
- Memiliki dasar-dasar yang luas dalam hal mendidik, mengajar dan melatih, sehingga murid bisa bertambah baik dalam cara belajarnya
- Dapat menciptakan suatu kondisi pendidikan yang efisien dan efektif dengan jalan mempelajari, menganalisis tingkah laku murid dalam proses pendidikan untuk kemudian mengarahkan proses-proses pendidikan yang berlangsung, guna meningkatkan ke arah yang lebih baik.
Seorang guru dikatakan
kompeten bila ia memiliki khasanah cara penyampaian yang kaya, memiliki pula
kriteria yang dapat dipergunakan untuk memilih cara-cara yang tepat dalam
menyajikan pengalaman belajar mengajar, sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Kesemuanya itu hanya akan diperoleh jika guru menguasai teori-teori
pembelajaran
Teori
belajar behavioristik
Teori
belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar itu adalah perubahan tingkah laku yang terukur dapat dilihat dan diamati
dapat dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan
(stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan
hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak,
baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan
respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans.
Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R
(stimulus-Respon). Teori Behavioristik mencakup :
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis
- Mementingkan masa lalu
Teori Belajar Kognitif
Aspek aspek perkembangan kognitif menurut
Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete
operational dan (4) formal operational. Menurut Piaget, bahwa belajar akan
lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta
didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan
obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
Implikasi teori
perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
- Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
- Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
- Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
- Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori-teori baru dalam psikologi
pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist
theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi
baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak
lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu
untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang
dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori
psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002:
8).
Menurut teori konstruktivis
ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Tetapi siswa harus membangun sendiri
pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses
ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide
mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan
strategi mereka sendiri untuk belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran amat kami harapkan. Terima kasih